TAMAN NASIONAL DI PULAU JAWA

Taman Nasional di Pulau Jawa

Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dan merupakan terluas ke-13 di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar hampir 160 juta, pulau ini berpenduduk terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di dunia. Meskipun hanya menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 60% penduduk Indonesia, Angka ini turun jika di bandingkan sensus penduduk tahun 1905 yang mencapai 80,6% dari seluruh penduduk indonesia penurunan penduduk di pulau jawa secara persentase di akibatkan perpindahan penduduk (transmigrasi) dari pulau Jawa ke seluruh Indonesia. Selain memiliki beberapa gunung berapi di Pulau Jawa terdapat beberapa Taman Nasional, Berikut ulasannya:

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditetapkan pada tahun 1980 dan merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang usianya paling tua. Di taman nasional ini terdapat dua buah gunung yang merupakan gunung-gunung favorite para pendaki di Jawa Barat yakni Gunung Gede serta Gunung Pangrango. Luas area taman nasional ini sendiri mecapai 150 km

Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Alas Purwo merupakan sebuah taman nasional yang berada di propinsi Jawa Timur. Taman nasional ini berada di dua kecamatan di kabupaten Banyuwangi yakni kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo. TN Alas Purwo memiliki luas area 43.420 hektare dan dibagi menjadi 4 zona yakni Zona Inti, Zona Rimba, Zona Pemanfaatan serta Zona Penyangga. Area taman nasional ini meliputi area hutan belantara, padang rumput serta pantai. Berbagai jenis flora dan fauna hidup di wilayah TN Alas Purwo. Binatang-binatang seperti banteng, rusa, babi hutan, kijang, macan tutul dan beragam jenis mamalia lain banyak hidup di taman TN Alas Purwo. Sedangkan jenis burung yang hidup di sana ada sekitar 236 jenis burung. Sebuah pos pengamatan (di Savana Sadengan) disediakan untuk para wisatawan yang ingin melihat binatang-binatang liar di TN Alas Purwo. Beberapa pantai juga bisa ditemui di kawasan TN Alas Purwo. Termasuk Pantai Plengkung yang terkenal sebagai destinasi berselancar di Banyuwangi.

Taman Nasional Baluran, Taman nasional ini berada di antara dua kabupaten di Jawa Timur yakni Situbonda dan Banyuwangi. Taman Nasional ini terkenal dengan Savana Bekol nya yang sering disebut sebagai miniatur Afrika. 40 persen wilayah TN Baluran memang berupa padang rumput. Total luas area taman nasional ini mencapa 250 km². Ada sekitar 444 jenis tumbuhan yang hidup di kawasan TN Baluran sedangkan untuk fauna, ada sekitar 26 jenis mamalia yang hidup liar di habitatnya. Sebagian binatang di TN Baluran bisa kita lihat di Savana Bekol. Wilayah TN Baluran juga mencakup area pantai. Pantai Bama merupakan salah satu pantai yang ada di TN Baluran.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencakup banyak wilayah administratif di Jawa Timur. Taman nasional ini berada di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur yakni Pasuruan, Malang, Lumajang dan Probolinggo. Kawasan taman nasional ini didominasi oleh rangkaian pegunungan. Ada sekitar 15 gunung yang masuk dalam wilayah TN Bromo Tengger Semeru. Yang paling terkenal tentu saja adalah Gunung Bromo serta Gunung Semeru. Sebelum ditetapkan menjadi taman nasional kawasan ini dulunya merupakan sebuah cagar alam serta kawasan hutan wisata. TN Bromo Tengger Semeru merupakan taman nasional terluas kedua di Jawa Timur dengan total luas area mencapai 503 km².

Taman Nasional Meru Betiri, Kawasan Taman Nasional Meru Betiri berada di wilayah kecamatan Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Jember. Dengan luas area mencapai 580 km², TN Meru Betiri ini merupakan taman nasional terluas di Jawa Timur. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 2002. Wilayah TN Meru Betiri mencakup area hutan, pegunungan dan pantai. Nama taman nasional ini diambil dari nama sebuah gunung yang berada di kawasan tersebut yakni Gunung Betiri yang memiliki tinggi 1.223 mdpl. Di kawasan taman nasional ini lah terdapat Pantai Sukamade yang terkenal sebagai tempat konservasi penyu.

Taman Nasional Gunung Ciremai, Gunung Ciremei (3.078 mdpl) merupakan gunung tertinggi di propinsi Jawa Barat. Gunung ini berada di kawasan Taman Nasioanl Gunung Ciremei. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional karan terdapat area hutan lindung dimana berbagai macam flora dan fauna tumbuh liar di habitat aslinya. Cakupan wilayah taman nasional ini mencapa 155 km².TN Gunung Ciremei memiliki bentuk yang melonjong ke arah utara dan selatan. Taman nasional ini berada di wilayah perbatasan kabupaten Kuningan, Majalengka, serta Cirebon. Kota yang paling dekat dengan taman nasional ini adalah Kuningan. TN Gunung Ciremei dibagi menjadi tiga zona yakni Zona Tropik, Zona Pegunungan serta Zona Subalpin.

Taman Nasional Gunung Halimun - Salak (TNGHS), adalah salah satu taman nasional yang terletak di Jawa bagian barat. Kawasan konservasi dengan luas 113.357 hektare ini menjadi penting karena melindungi hutan hujan dataran rendah yang terluas di daerah ini, dan sebagai wilayah tangkapan air bagi kabupaten-kabupaten di sekelilingnya. Melingkup wilayah yang bergunung-gunung, dua puncaknya yang tertinggi adalah Gunung Halimun (1.929 m) dan Gunung Salak (2.211 m). Keanekaragaman hayati yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi, dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa, surili dan lain-lain. Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan tempat tinggal beberapa kelompok masyarakat adat, antara lain masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat Baduy.

Taman Nasional Gunung Merapi, adalah sebuah taman nasional (sering disingkat TN) yang terletak di Jawa bagian tengah. Secara administrasi kepemerintahan, wilayah taman nasional ini masuk ke dalam wilayah dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta. Penunjukan kawasan TN Gunung Merapi dilakukan dengan SK Menhut 134/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004. Tujuan pengelolaannya adalah perlindungan bagi sumber-sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota-kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Sementara ini, sebelum terbentuknya balai pengelola taman nasional, TN G Merapi berada di bawah pengelolaan Balai KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta.

Taman Nasional Gunung Merbabu, merupakan taman nasional yang mencakup kawasan hutan di Gunung Merbabu. Secara administratif, taman nasional ini termasuk ke dalam wilayah 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah. Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 135/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004 tentang perubahan fungsi kawasan hutan lindung dan taman wisata alam pada kelompok hutan Merbabu seluas 5.725 hektare. Kawasan ini dinilai penting sebagai sumber mata air bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Selain itu, kawasan hutan Merbabu juga merupakan habitat flora dan fauna yang dilindungi dan dilestarikan. Sistem pengelolaan taman nasional yang diterapkan diharapkan mampu untuk melestarikan dan mengembangkan kawasan konservasi ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Taman Nasional Karimunjawa, merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001.Permasalahan yang menonjol dalam mengelola kawasan ini adalah perlindungan ekosistem perairan laut. Hal ini disebabkan karena kawasan Karimunjawa adalah salah satu dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di Jawa Tengah, dan fakta bahwa sebagian besar penduduknya yang berjumlah lebih dari 8.800 jiwa adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya perikanan. Oleh karena itu sumber daya perikanan menjadi andalan dalam pengembangan perekonomian di kawasan ini. Permasalahan timbul disebabkan karena dalam memanfaatkan sumber daya perikanan yang cenderung berlebihan (over fishing) terutama pada jenis ikan pelagis kecil, usaha penangkapan ikan yang merusak ekosistem terumbu karang yaitu dengan penggunaan apotas atau sianida maupun jaring yang merusak terumbu karang. Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan tugas utama melaksanakan pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa dalam rangka konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pengelolaan terdapat banyak tantangan untuk memadukan konservasi dan pembangunan ekonomi yang memerlukan dukungan seluruh pihak.

Taman Nasional Kepulauan Seribu, adalah kawasan pelestarian alam bahari di Indonesia yang terletak kurang lebih 45 km pada lokasi geografis 5°23’ - 5°40’ LS, 106°25’ - 106°37’ BT sebelah utara Jakarta. Secara administratif kawasan TNKpS berada dalam wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, tepatnya di tiga kelurahan yaitu Pulau Panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan. Secara geografis Taman Nasional ini terletak pada 5°24’ - 5°45’ LS, 106°25’ - 106°40’ BT' dan mencakup luas 107.489 ha (SK Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002), yang terdiri dari wilayah perairan laut seluas 107.489.ha (22,65% dari luas perairan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu) dan 2 pulau (Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur) seluas 39,50 ha. Dengan demikian, pulau-pulau lain (wilayah daratan) yang berjumlah 108 sesungguhnya tidak termasuk dalam kawasan TNKpS Pulau Seribu.

Taman Nasional Ujung Kulon, terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan. Kawasan taman nasional ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia. Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini. Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan. Tiket masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di kantor Balai Taman Nasional di Labuan atau di pos Tamanjaya. Fasilitas penginapan terdapat di desa Tamanjaya, Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

sumber; wikipedia



 
 

 


 

 
 
 
 
 

0 komentar:

Taman Naional Bali dan Nusa Tenggara

Daftar Nama Taman Nasional Indonesia di Bali dan Nusa Tenggara   Indonesia adalah negara yang kaya akan flora dan fauna, beribu-rib...

Copyright © 2013 SALAM ADVENTURE INDONESIA